MUDZAKARAH ULAMA

ومن الناس والدّواب والانعم مختلفٌ الونه كذلك انما يخشى الله من عباده العلماء انّ الله عزيزٌ غفورٌ ـ

Minggu, 25 Januari 2009

Sosialisasi Ke Ulama di Jawa dan Sumatera





Selama 3 bulan terakhir, sejak November 2008 – Januari 2009 Panitia Pelaksana beserta Dewan Perancang Mudzakarah Ulama Serumpun Melayu alhamdulillah telah mengadakan sosialisasi dan silaturahim setidaknya pada 7 daerah di Pulau Jawa dan Sumatera. Kunjungan ini merupakan lanjutan dari sosialisasi sebelumnya. Kemudian hasil-hasil sosialisasi tersebut telah disampaikan oleh Ketua Panitia Ustadz Arbani pada hari Sabtu kemarin, 27 Muharram 1430 / 24 Januari 2009. Target panitia adalah sosialisasi untuk ke Jawa dan Sumatera diselesaikan sampai bulan maret 2009, insyaAllah kemudian dilanjutkan ke wilayah Indonesia Timur. Berikut ini kami tuliskan data-data kunjungan tersebut:

1. Kunjungan Silaturahim dan Sosialisasi ke Medan, Sumatera Utara pada tanggal 5 November 2008 menemui Anggota Dewan Perancang Timsar Zubil beserta beberapa Ormas Islam Sumatera Utara

2. Kunjungan Silaturahim dan Sosialisasi ke Jawa Timur, pada tanggal 20 Desember 2008 menemui ;
Habib Abdurrahman As Segaf, Sekjen Dewan Imamah Nusantara, di Pondok Pesantren Ihya As Sunnah, Pasuruan
Bpk. Ust.Aqiturrahman, Pimpinan Pondok Pesantren An Nidhomiyah, di Sidoarjo
Bpk. Ust. M. Mughni Labib, Bpk. Muwaffaq dan Bpk. Hasyim di Komp. Griya Suci Permai, Gresik.

3. Menghadiri undangan Taaruf Majelis Muassholah pada tanggal 13 Januari 2009 di Cisarua, Bogor.

4. Mengadakan Dialog dengan Persaudaraan Muslim Jawa Barat di Kalender, Jakarta pada tanggal 14 Januari 2009.

5. Kunjungan Silaturahim dan Sosialisasi ke Banten, menemui Para Ulama Kesultanan Banten yang difasilitasi oleh Ketua Penadiran Kesultanan Banten di Pendopo Masjid Agung Sultan Hassanuddin Banten Lama pada tanggal 15 Januari 2009.

6. Kunjungan Silaturahim dan Sosialisasi ke Bengkulu, menemui Pengurus MUI Bengkulu dan Ta’lim di Masjid Al Furqon Muhammadiyah Kebondahri, Kota Bengkulu, pada tanggal 16 Januari 2009

7. Kunjungan Silaturahim dan Sosialisasi di Sumatera Selatan pada tanggal 18-20 Januari 2009 :
Pengurus dan Anggota MUI Pagar Alam di Ruang Rapat Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam. ( 18 Januari 2009 )
Tabligh Akbar di Desa Seleman Ulung Kec. Muara Pinang, kab. Empat Lawang. ( 19 Januari 2009 )
Pimpinan dan Pengurus Forum Ulama Umaro Kab. Muara Enim ( 20 Januari 2009 )

Kamis, 22 Januari 2009

256 Yahudi Israel Tewas dan 1327 Cedera

Teroris Yahudi yang terluka

Dikutip dari swaramuslim.net

Muqawama Palestina mengkonfirmasikan 256 orang Israel tewas selama perang di Gaza. Televisi Al-Alam mengutip pengumuman yang dikeluarkan berbagai kelompok pejuang Palestina melaporkan, dari 256 korban di pihak Rezim Zionis Israel, 203 berasal dari tentara dan 53 warga sipil, sementara 1327 lainnya cedera selama perang 22 hari.

Korban tewas Zionis diakibatkan terjangan roket pejuang Palestina atau karena kontak senjata. Berdasarkan laporan ini, kelompok pejuang Palestina juga berhasil mengoperasikan 191 ranjau selama perang berlangsung. Sekaitan dengan itu, Wartawan Koran dan Pakar Militer, Avi Vaksman dalam artikelnya yang dimuat Koran Maariv menulis, media Israel sama sekali tidak menyinggung jumlah korban tewas dan luka di pihaknya guna menjaga mental militer Zionis. (collection from battle field )

Vaksman menambahkan, Perdana Menteri Rezim Zionis Israel, Ehud Olmert hanya mengkonfirmasikan tewasnya 10 tentara Israel meski jumlah mereka lebih dari 100 orang.

Situs Zionis, Debka milik Dinas Intelijen Israel kendati menyatakan tingginya tingkat kerugian yang diderita militer Zionis dalam serangan ke Gaza, namun mereka hanya menyebutkan lebih dari 40 militer Zionis menderita cacat permanen akibat diterjang mortir pejuang Palestina. (Irib)



Kepala Shin Bet

Senin, 19 Januari 2009

SILATURAHIM MAJELIS MUWASHOLAH

Pada tanggal 13-14 Januari 2009 lalu, bertempat di Griya Shaba, Wisma DPR RI Bogor berlangsung Silaturahim Majelis Muwasholah. Majelis ini didirikan sejak 2 tahun lalu oleh ulama dari Yaman, Habib Umar bin Hafidz. Sekitar 700 undangan dari berbagai penjuru negeri hadir dalam pertemuaan ini. Antara lain dari Yaman, Singapura, Filiphina dan juga dari Nusantara. Mereka para ulama ini berasal dari bermacam latar organisasi, namun sebagian besar berbasis di pesantren. Dalam kesempatan ini Dewan Perancang dan Panitia Pelaksana Mudzakarah Ulama (DP3MU) juga diundang atas fasilitasi Sekjen Dewan Imamah Nusantara (DIN), Habib Abdurrahman Assegaf. 
Menurut Habib Umar bin Hafidz, pemakalah tunggal dalam musyawarah ini bahwa Majelis Muwasholah bukan organisasi yang akan menghapus atau menyaingi program-program yang telah dirintis ormas-ormas Islam. Namun sebuah mejelis berkumpulnya ulama dalam menyatukan hati untuk kepentingan ummat Islam. Berikut ini kami tampilkan rangkuman terjemah dari isi makalah beliau pada hari pertama pertemuan tersebut. Dimana isinya antara lain mengenai definisi Khalifah, penyatuan hati, program dakwah, dan program kerjasama.

“Maksud khilafah bukan sebatas meraih jabatan, tapi menunaikan tanggung jawab hak ketuhanan Allah kepada kita. Dalam alquran Surah an Nur ayat 55, dinyatakan bahwa orang yang beriman dan beramal sholeh akan dipilih sebagai khalifah. Akan keluar dari predikat khalifah bila memerangi Syariat Allah. Diantara contoh khalifah adalah Nabi Adam dan Nuh as,. Walaupun Nabi Nuh ditolak qoumnya namun kedudukannya tetap sebagai khalifah.

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (٥٥)

“dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik”.

Kita semua perlu bersatu di segala keadaan. Dimulai dengan penyatuan hati. Dalil yang qhot’i adalah tempat kita bersepakat. Seluruh mahzab Ahlul Sunnah pada dasarnya adalah satu mahzab. Salah satu sebab untuk kita bersatu padu adalah penyatuan dalam misi. Sebagaimana telah berlaku pada salafussholih dengan akhlaq mereka. Seperti antara Imam Syafii dan Imam Malik. Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hambal. Bagaimana mempertahankan bacaan basmalah di depan makam Imam Abu Hanifah untuk menghormati pendapat beliau. Hal ini patut menjadi contoh bagi kita dalam berinteraksi antara sesama. Berbagai tantangan yang ada akan mengganggu kita jika tidak ada kesepakatan antara kita, khususnya Ahlul Sunnah wal Jamaah.

Perlu kita untuk menampakkan yang baik dan menutupi yang kurang baik atau aib antara saudara. Inilah yang dapat meyatukan semua golongan muslimin. Perlu bagi kita untuk menyiapkan sarana menyatukan ummat, seperti berziarah satu sama lain untuk membicarakan apa yang perlu dilakukan bersama.

Diantara tantangan kita adalah munculnya pendapat yang meyatakan bahwa Dinul Islam tidak mampu menyelesaikan masalah. Sedangkan Dinul Islam datangnya dari Allah untuk kita hambaNya. Tentunya Allah menurunkan aturan yang terbaik untuk hambaNya. Orang-orang yang dipilih Allah sebagai khalifah fil ard, yaitu para Rosul (dahulu) dan Ulama (sekarang) wajib mengetahui tanggung jawab dan peranannya. Tantangan lainnya adalah globalisasi, faham emansipasi perempuan, dan seterusnya. 

Ada beberapa point yang perlu direalisasikan oleh anggota Majelis Muwasholah adalah :
1. Bermuamalah dengan baik kepada setiap individu sebagaimana gambaran al qur-an surah annisa ayat 105 : 

إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ وَلا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا (١٠٥ 

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat”.

Fungsi alqur-an adalah sebagai hakim / penentu bagi seluruh manusia (tidak disebutkan hanya bagi mukmin saja).

2. Perlu tempat berupa pondok atau yayasan untuk ta’aruf untuk ulama yang telah berlangsung 2 tahun ini.

3. Saling ziarah antara pengurus ponpes dan santrinya khususnya yang telah ada majelis muwasholahnya di negeri-negeri tetangga kita.

4. Perlu ada orang-orang (ulama) yang menindak lanjuti pergerakan Majelis Muwasholah baik di Indonesia juga di Negara tetangga seperti Brunai, Malaysia, Thailand dan Australia.

Pertanyaan dan tanggapan dari peserta kepada Habib Umar bin Hafidz:

1. Apakah wajib membantu qoum muslimin yang tertindas oleh Zionis Yahudi laknatullah dengan mengirim Mujahidin atau cukup dengan do’a dan obat-obatan?

2. Kami perlu kitab-kitab yang membahas masalah-masalah yang ditulis oleh Syech Nashirudin al Albani.

Jawaban dari pertanyaan pertama tidak langsung ditanggapi pemakalah. Dari sekitar 5 pertanyaan pada sesi pertama, tanggapan terakhir baru mengenai masalah muslim Palestina.

Jawaban :
1. Yang terjadi di Palestina, mereka yang jadi korban hukumnya akan diambil sesuai niyat mereka. Kita perlu membantu dengan harta dan do’a. berapa banyak qoum muslim yang memutus hubungan dengan Allah dan meninggalkan sholat. Qoum yahudi tidak akan masuk ke negeri muslim selama kita tidak meninggalkan Din kita. Demi Allah, qoum yahudi akan terusir dari Palestina seperti gambaran sebuah hadits rosulullah : “nanti pada suatu masa pohon dan batu akan berbicara kepada qoum muslim bahwa dibalik mereka ada orang yahudi dan diperintahkan untuk dibunuh”. Dalam hal palestina kita jangan terburu-buru sebagaimana gambaran hadits tentang qoum terdahulu yang digergaji kepalanya karena mempertahankan iman. Demi Allah Dinul Islam akan sempurna tapi kalian terburu-buru.

2. Bagi ulama dalam menjawab pertanyaan adalah dengan memperhatikan keadaan (psikologis-red) dan kebutuhan si penanya bukan dengan jawaban yang hanya menyenangkan penanya. Ulama digambarkan seperti seorang dokter yang menganalisa penyakit dan memberi obat lalu hasilnya diserahkan kepada Allah. Persatuan dapat dilakukan dalam dua hal yaitu dalam Ilmu (nash qoth’i) dan dalam Qolbi (hati).

Demikian sedikit kutipan dari Majelis Muwasholah. Dari DP3MU yang menghadiri Majelis Muwasholah ini ada 4 orang utusan yaitu Ustadz Dimyati Usman Mq., Ustadz Arbani, Erwin dan Muhammad Syamsi. (abumujadilhaq).









Selasa, 13 Januari 2009

DERITA MUSLIM PALESTINA ADALAH BUKTI KELEMAHAN KITA

“Sesungguhnya mukmin itu bersaudara maka damaikanlah antara saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha menyaksikan apa yang kamu perbuat”. (Qs.49:10)

“Adapun mukminin dan mukminat sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain, mengajak kepada yang makruf mencegah daripada kemungkaran, mengajak taat kepada Allah dan rosulNya, menegakkan sholat membayarkan zakat, merekalah yang disayangi Allah dan merekalah yang beruntung”.(Qs.9:71).

Bercermin kepada dua petunjuk di atas, bahwa Allah menetapkan nikmat persaudaraan iman kepada kita untuk tolong-menolong dalam beribadah kepadaNya dan dalam segala kesulitan. Laksana sebuah batang tubuh, rosul kita menjelaskan apabila satu saja organ tubuh sakit yang lain ikut merasakan dampak buruknya dan segera memberi bantuan baik berupa perawatan, perlidungan, obat dan nutrisi agar sama-sama dapat sehat dan selamat. Begitu indah dan sempurna ajaran dari rosul kita Muhammad SAW apabila diterapkan. Namun sayang seribu sayang, hal ini sering sengaja kita tinggalkan. Barangkali mungkin mata (hati) kita mulai rabun sehingga sulit membaca, atau ingatan kita mulai pikun terhadap jati diri dan iffah (harga diri) muslim, naudzubillah min dzalika.

Palestina, ya saudaraku di Palestina di saat kalian kehausan dan mengencangkan ikat pinggang karena tak ada sepotong roti basipun untuk mengganjal perut anak-anakmu, maafkan kami disini yang masih ingin bercengkrama dan tertawa selepas makan kenyang. Jangan terlalu berharap kepada kami untuk melemparkan sekerat roti kepada kalian karena kami sudah buta, tuli, pikun. Sebagian besar kami dan ulama kami tidak mau mengikuti resep kemenangan Islam dan kemulian mukmin di dalam “Surat CintaNya”.

Kami diajarkan untuk “tidak tergesa-gesa” dan melihat apa yang sesungguhnya terjadi, seolah deritamu ini baru saja terjadi kemarin sore dan luput dari pengamatan kami. Kami diperintahkan berdiam diri di rumah dan mengurusi “rumah tangga” kami sementara biarlah saudara kami di sebelah rumah dirampok, dibunuh dan di bakar. Maafkan kami sekali lagi yang diberi Allah kemampuan namun tidak mau berbuat berdaya apa-apa. Kami cukup bangga dengan banyaknya sekolah, madrasah, pondok-pondok Islam, dan gelar legal formal. Waktu, tenaga, dan fikiran kami habis untuk itu dan tak sempat memikirkan lengan kami yang luka dan membusuk. Kami jarang memeriksa lever kami yang dideteksi sebuah hadits telah terkena penyakit wahn (takut mati) dan hubbut (gandrung) dunia. Biarlah, toh nanti kita semua akan mati, kalian mati (insyaAllah) sebagai syuhada dan qolbun salim (hati yang selamat), dan kami mati dengan membawa hati yang berpenyakit dan kemurkaanNya-naudzubillah.

Sementara satu persatu kalian dibantai dan dizholimi Kafirin Yahudi, kami melihatnya sebgai tontonan biasa. Sementara kalian sibuk menguburkan jenazah dibwah desingan peluru dan bom kami disini juga sibuk berdebat perlu tidaknya membantu dengan segenap kekuatan kami.
Bukankah ridho dan jannah Allah didapat cukup dengan mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi sambil mengumbar air mata. Laksanakan saja 5 rukun Islam, setelah berhaji siapkan koper menuju mati. Lupakan ajaran rosul dan sahabat yang meskipun mereka dijamin Allah masuk Jannah namun tetap mereka melaksanakan jihad. Jihad hanya untuk rosul dan sahabat bukan untuk kita??. Membela Islam dan menjaga kehormatan saudara seiman bukan lagi urusan kita??. Cukuplah kita mendapat gelar legal formal dari manusia lalu mati membawa gelar ketakaburan tersebut dan lupakan gelar kehormatan dari Allah sebagai syuhada sebagai tiket mulus ke JannahNya. Banggalah kita dengan segudang ilmu dan kemahiran bahasa. Cukup diajarkan kepada orang lain tak perlu diamalkan. Cukuplah kita digelari sebagai qoum moderat yang beradab “baik” sesuai kehendak masyarakat internasional.

Masalah muslim Palestina kita serahkan saja kepada “kebijakan” orang-orang musyrik PBB. Kita belum punya nyali membangun dunia dengan konsep milik kita. Bersatu dibawah kepemimpinan Alqur-an dan sunnah rosulNya. Menundukkan hati kepada Allah, merendahkan hati sesama saudara, menahan lisan dan tangan dari menganiaya mereka.
Apa yang terjadi dengan Islam di hati kami, apakah telah luntur oleh buah pendidikan sekular sejak dini, apakah karena kami mengenal Islam dari pendekatan fiqih dan mahzab bukan pendekatan alQur-an Sunnah. Kalau benar demikian wajarlah hati kami bercerai berai. Mata hati kami buta meski jeritan derita saudara kami tampak di layar kaca tiap hari. Ilmu dan gelar yang kami banggakan sama sekali tidak mampu menolong saudara kami.“Apakah sebab kamu tidak mau mentadabburi alQur-an atau hati kamu telah terkunci”. “Apakah sebab kamu tidak mau mentadabburi (kaji) alQur-an, jika sekiranya yang kamu kaji selain (yang datang) dari Allah pastilah kamu temui (buah) perpecahan di dalamnya. (Qs.47:24 & Qs.4:82).

Apa yang terjadi pada sebagian Ulama kami, dimana kami harus mencari bertanya, dan mengadu kepada mereka. Sedangkan Dia dan rosulNya telah menjelaskan ciri-ciri mereka :
Tidak melalaikan mereka urusan dunia dan perdagangan dari dizkr (ingat amanah) Allah(Qs.24:37); peduli terhadap derita ummat, memilki program pengentasannya, dan bersifat penyantun serta penyayang (Qs.9:128); paling takut kepada Allah dari melalaikan amanah (Qs.35:28); pemegang amanah Allah atas makhluq dan risalah (al Hadits).

Wahai saudaraku yang sedang teraniaya kami berpesan, meskipun bantuan kami belum dapat menjangkau kalian tapi pertolongan Allah selalu ada melalui caraNya sendiri. Kuatkan iman kalian, rendahkan hati untuk tidak berpecah belah, lawanlah musuh kita, musuh Din kita, musuh Allah dan Rosul sampai tetes darah terakhir. Haram hukumnya meminta damai kepada mereka, kecuali mereka yang meminta. Jikapun Allah mentakdirkan kalian semua habis dibantai qoum terlaknat itu, kita yakin bahwa Dia akan mendatangkan pengganti dan penerus jihad kalian.

Ya Allah janganlah Engkau jadikn kami qoum yang lalai tugas sehingga berhak untuk diganti dengan qoum lain yang tidak sama dengan kami. Dimana mereka sangat mencintaiMu dan Engkaupun mencintai mereka. Pertemukan kami ya Robbi kepada Ulama sebenarnya serta jadikanlah mereka pemimpin kami yang Engkau janjikan. Janganlah Engkau biarkan urusan kami dipegang oleh orang-orang yang bukan ahlinya dan tidak amanah, jadikan kami sebagai penolong Dinul Islam milikmu serta catatlah kami sebagai syuhada. Laa quwwata ila billah. (abu mujadilhaq-140109).

Kamis, 08 Januari 2009

Qunut Nazilah Untuk Saudara Kita di Palestina

Berikut ini doa’ khusus yang dapat kita lakukan untuk saudara seaqidah kita yang tertindas di Palestina oleh gerombolan teroris Yahudi :

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ الْمُسلِمِين اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَاننَاَ الْمُسلِمِين وَ المُجَاهِدِينَ فِي فِلِسْطِين اللَّهُمَّ ثَبِّتْ إِيمَانَهُمْ وَ أَنْزِلِ السَّكِينَةَ عَلَى قُلُوبِهِم وَ وَحِّدْ صُفُوفَهُمْ

اللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ اللَّهُمَّ دَمِّرِ الْيَهُود وَ إِسْرَآئِل

وَ شَتِّتْ شَمْلَهُم وَ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِينَ عَلَى أَعْدَائِنَا أَعْدَاءَ الدِّين بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ

“Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum Muslimin. Ya Allah, tolonglah kaum Muslimin dan Mujahidin di Palestina. Ya Allah, teguhkanlah Iman mereka dan turunkanlah ketenteraman di dalam hati mereka dan satukanlah barisan mereka. Ya Allah, hancurkanlah kaum kuffar dan kaum musyrikin. Ya Allah, binasakanlah kaum Yahudi dan pasukan Israel dan cerai-beraikanlah kesatuan mereka. Ya Allah, menangkanlah kaum Mujahidin atas musuh kami musuh agama dengan RahmatMu, Wahai Yang Maha Pengasih. Dan sampaikanlah Sholawat kami kepada Nabi Muhammad.”

Do’a Qunut Nazilah pertama kali dituntunkan Rosulullah, SAW berkenaan suatu peristiwa pembantaian sekitar 70 sahabat beliau oleh Bani Najed. Ketika itu sahabat beliau sedang berdakwah menyebarkan Islam atas permintaan seorang penduduk Najed. Namun ketika sampai di daerah Najed bukan disambut baik, namun disambut dengan pedang dan tombak. Para sahabat yang telah dikader Nabi tersebut dikepung dan dibantai beramai-ramai, lalu dimasukkan ke sumur untuk dibakar. Hanya satu sahabat yang lolos dari kepungan namun juga terluka, lalu mengabarkan kepada Rosulullah. Tak lama sahabat inipun gugur.

Maka rosul dan ummat muslim saat itu sangat berduka atas syahidnya sahabat-sahabat mereka yang dikhianati tersebut. Rosulullah Muhammad kemudian berdo’a kepada Allah di setiap sholat wajib 5 waktu pada rakaat terakhir setelah I’tidal selama sekitar satu bulan. Allah membiarkan perbuatan Rosul tersebut kemudian setelah sekitar sebulan turunlah Alqur-an Surah Ali Imran ayat 128. Intinya dapat diartikan bahwa semua musibah yang menimpa ummat muslim tersebut adalah ujian Allah dan semuanya harus dikembalikan kesudahannya kepadaNya. Apakah Allah akan menerima taubat orang kafir atau mengazab mereka.

Isi dari do’a qunut nazilah adalah permohonan kebaikan, perlindungan dan pertolongan bagi ummat muslim dan kehancuran dan keguncangan bagi orang kafir yang memerangi mereka. Berbeda dengan do’a qunut yang biasa dibaca oleh sebagian saudara muslim kita yang hanya dibaca pada tiap sholat subuh, yang sampai saat ini belum kami temukan tuntunan yang shohih dari Rosulullah.

Maka bagi kita yang mengaharapkan ridho dan jannah milik Allah, wajib saling membantu dalam kebaikan terhadap saudara seaqidah terutama yang lagi teraniaya seperti di Palestina saat ini. “Apakah kamu mengira akan masuk Jannah? Padahal Allah belum menyaksikan siapa diantara kamu yang berjihad dan shabar” (Qs. Ali Imran 142). Paling kurang kita mendo’akan mereka dengan suatu tuntunan dari rosul kita, yaitu qunut nazilah pada rekaat terakhir menjelang sujud pada tiap-tiap sholat wajib 5 waktu selama paling tidak satu bulan. Mudah-mudahan Allah segera membebaskan saudara kita di Palestina dari ancaman kafirun Yahudi, memberi kemenangan bagi muslimin dan mujahidin serta menghancurkan musuh Islam tersebut. Allah telah berjanji akan bersama orang yang shabar dan berjihad secara shaffan / berjamaah, serta mengabulkan do’a hambanya yang teraniaya, insyaAllah.




Rabu, 07 Januari 2009

KONSEPSI RINGKAS MUDZAKARAH ULAMA

Mudzakarah Ulama adalah suatu program yang dirancang berdasarkan tuntunan alqur-an dan hadits shohih bukan berdasarkan ro’yun, menuju tercapainya “al Ittifaq al Ulama” (Kesepakatan Ulama) Sedunia1). Dengan kata lain menuju penyatuan (hati) atau tansiq bukan penyatuan fikiran (aliansi) atau ro’yun2). Karena setelah tiada lagi perutusan RasulNya, maka Allah melalui lisan rosulNya meletakkan tanggung jawab amanah risalah dan amanah makhluq kepada Al Ulama3). Dengan mencermati petunjuk alqur-an dan sunnah rosulNya serta memperhatikan kenyataan periodesasi sejarah manusia hingga saat ini, insyaAllah sudah dekat datangnya janji kemenangan dari Allah dengan ditegakkanNya Dinul Islam yang diridhoiNya dan memuliakan mukmin dengan imannya serta menghinakan orang-orang-orang kafir karena keingkarannya. Maka orang-orang mukmin melalui panduan para ulama diperintahkanNya untuk menyongsong janji tersebut dengan disokongan para anshorullah4) dengan agenda pokok :” Memandu Ummat Islam menjemput janji Allah akan tegaknya Khilafatun ‘ala Nubuwwah secara mendunia” guna membangun dunia dengan warna Islam hingga datangnya hari qiyamat.5)

Dengan tercapainya kesepakatan ulama melalui “Mudzakarah Ulama Sedunia”, kita berharap Allah akan mewujudkan kondisi ummat mukmin yang saling pimpin-memimpin, bela-membela6) dan kehidupan yang baldah, thoyyibah, warobbun qhofur7). Dengan tetap mengikuti asas kebertahapan8) sebagai kaidah sunatullah di alam ini dan dengan kehendakNya pula Dia mengangkat bangsa yang tertindas dimuka bumi namun tetap shabar dalam ujian untuk dijadikanNya pemimpin-pemimpin tingkat dunia.9) 

Adanya perbedaan firqoh-firqoh dan mahzab-mahzab dalam tubuh ummat Islam bukan hambatan untuk bersatu, semuanya kita kembalikan kepada Allah, karena hal ini adalah urusanNya10) serta kita dilarang untuk memaksakan pemahaman, karena hanya atas kuasaNya, insyaAllah semuanya akan kembali rujuk kepada yang benar. Selama kita sama-sama masih menyatakan “rodhitubillahi robban wabil islamidiinan wabi muhammadin nabiya warosuulan” maka hakikatnya kita semua bersaudara. Agenda terpenting ummat Islam adalah menyatukan shaff atau barisan, karena Allah mencintai mukminin yang berjuang secara shaffan.11)

Dasar Hujjah:

1) Qs.2:208

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (٢٠٨)  
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

Lafadz السِّلْمِ selain bermakna “Islam” juga bermakna “bentuk kesepakatan” atau “ittifaqu” (lihat Kamus Marbawi). Siapakah orang yang hatinya dapat membangun kesepakatan secara kaffah (global/mendunia)? Tentunya orang yang hatinya telah ditanamkan Allah ilmu alqur-an, yaitu para ‘ulama dan bukanlah masyarakat awwam.

2) Qs.8:73 dan Qs. 59:14

وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ (٧٣)  

Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai Para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.

Persatuan orang-orang kafir hanya pada lahiriyahnya saja (aliansi:penyatuan fikiran) tapi bathiniyahnya saling bermusuhan dikarenakan dibalik itu mereka memiliki kepentingan nafsu dan materi masing-masing. Sedangkan persatuan mukmin adalah tansiq (hubungan hati) dikarenakan mereka mencari keridhoan Allah. Lihat ayat berikut :

لا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلا فِي قُرًى مُحَصَّنَةٍ أَوْ مِنْ وَرَاءِ جُدُرٍ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا يَعْقِلُونَ (١٤)

Mereka tidak akan memerangi kamu dalam Keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena Sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.

3) Qs.35:28, Qs.42:13 dan 2 HR. Muslim dari Anas

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالأنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ (٢٨)  

Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Dijelaskan oleh hadits berikut :

العلماء اُمناء الله على خلقهِ
("al ‘Ulama adalah pemegang amanah Allah atas makhluqnya”).


شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ (١٣)

Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).

Dijelaskan oleh hadits berikut :

العلماءُ امناء الرّسل مالن يٌخلط السلطانَ ودخل الدنياَ اذا خلط السلطان ودخل الدنيا فقد خان الرسل فاهذروهُ
 (Al ‘Ulama pemegang amanah para rosul, selama ia tidak menjilat penguasa / ambisi kekuasaan, dan tidak cinta berat terhadap dunia / materialis, jika ia menjilat penguasa / ambisi kekuasaan, dan cinta berat terhadap dunia / materialis maka sungguh ia telah menghianati para rosul, maka jauhilah ia”).

4) Qs.61:14

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ فَآمَنَتْ طَائِفَةٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَكَفَرَتْ طَائِفَةٌ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَى عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا ظَاهِرِينَ (١٤)

Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa Ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; Maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.

5) Qs.9:33 dan HR. Muslim serta HR.Ahmad

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ (٣٣)
Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.

Kemudian ayat ini dijelaskan Rosulullah melalui 2 haditsnya yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu Dawud, dan Turmudzi dari jalan Syaddad bin ‘Aus dan Syauban r.a. dengan derajat shohih :

قال صلعم :
1)ـ إنّ الله زوى ايْ جمع وضمّ لى الأرض فرايتُ مشارقها ومغاربها وإنّ امّتى سيبلغ ملكها ما زوىلى منها ـ
رواه مسلم و ابوداود والترمذى عن شؤبان.
Terjemahnya :
"Sesungguhnya Allah telah menghimpun dan menyatukan bumi ini untukku, maka aku dapat menyaksikan bumi ini belahan timur dan belahan barat. Dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan sampai ke daerah yang dihimpun kepadaku"

2)ـ ليبلغنّ هذا الأمر ما بلغ اليل والنّها ر ولا يترك الله بيت مدرٍ ولا وبر إلأ أدخله اللهُ هذا الدّين بعذّ عذيذٍ او بذل ذليلٍ, عذّا بعذّ اللهُ به الإسلام وذلاّ بذلِّ به الكفْر ـ
رواه مسلم و ابوداود عن شؤبان.
Terjemahnya :
"Sesungguhnya Islam ini akan sampai ke bumi yang dilalui oleh malam dan siang. Allah tidak akan melewatkan seluruh kota dan pelosok desa, kecuali Allah memasukkan Addin ini ke daerah itu, dengan memuliakan yang mulia dan merendahkan yang hina. Yaitu memuliakan dengan Islam dan merendahkan dengan kekufuran"


عن النعمان بن بشير عن حذيفة قال, قال رسول الله صلعم : تكون النبوّة فيكم ما شاء الله أن تكون ثمّ يرفعها أذا شاء الله أن يرفعها ثمّ تكون خلافة على منهاج النبوة فتكون ما شاء الله أن تكون ثمّ يرفعها أذا شاء الله أن يرفعها ثمّ تكون ماكا عاضا فيكون ما شاء الله أن يكون ثمّ يرفعها أذا شاء الله أن يرفعها ثمّ تكون ماكا جبرية فتكون ما شاء الله أن تكون ثمّ يرفعها أذا شاء الله أن يرفعها ثمّ تكون خلافة على منهاج النبوة ثم سكت (مسند أحمد بن حنبل محلد ٤ صفحة ٢٧٣ )
Terjemahnya:
Adalah Nubuwah telah berada di tengah kalian sesuai dengan kehendakNya lalu Dia mengangkatnya sesuai kehendakNya pula. Kemudian datang Khilafah ‘ala Minhaj alNubuwwah (Khulafaur Rasyidin) sesuai dengan kehendakNya lalu Dia mengangkatnya sesuai kehendakNya pula. Kemudian datang masa raja-raja yang menggigit (sunnah) sesuai dengan kehendakNya lalu Dia mengangkatnya sesuai kehendakNya pula. Kemudian datang masa raja-raja yang memaksa (otoriter) sesuai dengan kehendakNya lalu Dia mengangkatnya sesuai kehendakNya pula. Kemudian datang masa Khilafah ‘ala Minhaj alNubuwwah, lalu Rosul diam (bermakna qiyamat). (Musnad Ahmad bin Hambal Juz 4 Hal.273).

Proses perubahan menuju keberlakuan Daulah Islam Mendunia yang nantinya diupayakan oleh Amirul Mukminin bersama Ahlul Hali wal 'Aqdi tentunya akan direstui Allah. Karena kepada merekalah Allah menetapkan "Tegaknya Hukum Islam Secara Mutlaq di Seluruh Dunia atas KekuasaanNya". Namun untuk menuju ke sana masih memerlukan beberapa proses yang telah ditetapkan Allah waktunya, yaitu "satu masa", yaitu sekitar 40-50 tahun – dihitung sejak dari pemindahan kepemimpinan dunia oleh Ahli Kitab dan Musyrikin kepada Ummat Muhammad Rosulullah. Mengenai satu masa ini dapat dilihat dalilnya dalam Surah Shod ayat 88 :

ولتعلمنّ نبأه بعد حين ـ

" Dan Sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al Quran setelah beberapa waktu lagi".(Qs. Shod:88)

6) Qs.9:71

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (٧١)
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

7) Qs.34:15

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ (١٥)

Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun”.

8) Qs. Al Insyiqoq 

لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَنْ طَبَقٍ (١٩)

Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan),

Yang dimaksud dengan tingkat demi tingkat ialah dari setetes air mani sampai dilahirkan, kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan sampai dewasa. Dari hidup menjadi mati kemudian dibangkitkan kembali.

9) Qs. 28:4-5

إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلا فِي الأرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ (٤)وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الأرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ (٥)

Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir’aun Termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.
Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).

Golongan yang ditindas itu ialah Bani Israil, yang anak- anak laki-laki mereka dibunuh dan anak-anak perempuan mereka dibiarkan hidup. Maksudnya: negeri Syam dan Mesir dan negeri-negeri sekitar keduanya yang pernah dikuasai Fir’aun dahulu. Sesudah kerjaan Fir’aun runtuh, negeri-negeri ini diwarisi oleh Bani Israil. 

Urutan kedua penindasan yang cukup lama setelah dialami Bani Israil terjadi pada Rumpun Bangsa Melayu yang dijajah Ahli Kitab Eropa secara fisik selama sekitar 4 abad.

10) Qs.6:159

إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ (١٥٩)
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.

Maksudnya: ialah golongan yang Amat anatic kepada pemimpin-pemimpinnya.

11) Qs.61:4

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ (٤)

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.






  
   



PANTAUAN KORBAN DI PALESTINA

Setelah 12 hari serangan Teroris Yahudi di Palestina telah menewaskan sekitar 660 warga Palestina, sebagian korban adalah anak kecil. Selain itu para teroris ini juga membombardir sebuah sekolah binaan PBB di Camp Jabaliya pada selasa sore. Lebih dari 50 penduduk terluka terluka, sedang sekitar 40 lainnya termasuk 10 anak-anak terbunuh dengan keadaan tubuh terkoyak dan mata yang terbelalak. 

Sedang hingga hari ini, rabu tercatat sudah 135 korban tewas di Kota Khon Younus, Gaza Palestina, sejak agresi para teroris Yahudi. Dipihak tentara zionis sendiri hari ini mereka mengklaim 6 tentaranya tewas, sedang klaim mujahidin Palestina korban sesungguhnya 15 orang. (PNN/Aljazeera)




Selasa, 06 Januari 2009

SILATURAHIM AKHIR TAHUN

Pada 13-20 Desember 2008 lalu DP3MU melakukan lawatan dan silaturahim ke beberapa Ulama di Pulau Jawa dan Sumatera. Sebagian rombongan menuju ke beberapa Provinsi dan Kabupaten di Sumatera Selatan, seperti Tebing Tinggi, Pagar Alam, Lahat, dan Bengkulu. Sebagian lain menuju ke Pasuruan, Gresik, Sidoarjo, Jogjakarta dan Bogor. Diantara yang ditemui di Jawa Timur adalah 2 tokoh Ulama dalam Dewan Imamah Nusantara (DIN), yaitu Habib Abdurrahman al Habsyi (Sekjen DIN) dan Ust. Luqmanul Hakim.

Pembicaraan berlangsung hangat dan menunjukkan adanya titik persamaan langkah antara DIN dengan DPMU yang perlu dikomunikasikan lebih lanjut untuk membangun sinergi diantara keduanya. Adapun yang menjadi pembicara dalam pertemuan ini adalah kedua tokoh DIN di atas dan dari DP3MU diwakili oleh Ustadz Muhammad Bardan Kindarto (Ketua DPMU) dan Ustadz Arbani (Ketua PPMU).

Sedangkan rombongan PPMU di sumatera telah menjalin kesepakatan dengan beberapa tokoh ulama untuk menggelar acara tabligh dan silaturahim yang leih luas dengan ulama dan ummat Islam disana. Semoga kiranya Allah menuntun langkah kita ini menuju keridhoaannya, melindungi dan menolong dalam menjalankan tugas jihad ini.





Senin, 05 Januari 2009

Obama, Antara Harapan dan Tipuan

Terpilihnya Obama sebagai presiden AS terkini, bagi sebagian masyarakat Islam yang masih awwam tentang Islam sendiri terkadang mengundang euphoria kegembiraan dan harapan. Alasannya sendiri kurang jelas, mungkin karena presiden ini melambangkan kemenangan ras kulit berwarna, masa kecilnya pernah bersekolah di negerinya ummat Islam, bahkan diantara saudara kita berpendapat secara berlebihan dengan mengira bahwa Obama seorang muslim yang menyembunyikan idenitasnya? 

Namun yang jelas, seorang muslim dapat dikenali dari ucapan dan tindak-tanduknya yang senantiasa berfihak kepada kepentingan ummat Islam. Kaidah mukmin adalah apa yang tertanam di hati, diucapkan lidah dan dibuktikan dengan ‘amal. Apakah hal ini tampak pada seorang Obama? Tentu masing-masing kita punya pandangan. Dalam Islampun kita tidak diajarkan untuk berharap pertolongan, perlindungan kepda orang-orang yang berada di luar kalangan kita. “Adapun orang-orang beriman lelaki dan perempuan sebagian adalah penolong bagi sebagian yang lain...” (Attaubah : 71).

Kemudian sudah spantasnya ummat Islam memiliki iffah (harga diri) dengan tidak mudah merasa lemah dan berduka cita sedangkan Allah telah menetapkan diri kita sebagai “sebaik-baik ummat” (Qs.3:110); “Ummat Pilihan” (Qs.22:78); “jangan kamu merasa lemah dan dan jangan berduka cita sedangkan kamu ummat yang mulia jika kamu beriman” (Qs.3:139). Diletakkan dimana harga diri kita sekarang ini? Sementara tampaknya sebagian pemimpin ummat Islam bangga dan merasa “gaul” dengan system hidup kafirun tapi minder dan takut digelari mereka sebagai muslim yang fanatic. Sedangkan kita ditugaskan Allah untuk mewarnai dunia dengan aturan Islam bukan diwarnai dengan aturan kafirun. Inilah buah system pendidikan secular yang diimpor mentah-mentah oleh sebagian orang tua dan pendidik kita. Akibatnya secara cepat “mencuci otak” dan menggerus aqidah para anak didik generasi muslim.

Alangkah besarnya penyesalan kita kelak di akhirat dalam mempertanggung kepada Allah terhadap jawabkan amanah generasi yang kita emban. “Dan takutlah kamu jika meninggalkan dibelakang kamu generasi yang lemah (aqidah), bertaqwalah kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar (besar)”. (Qs.4:9)

Kembali kepada isu terpilihnya Obama sebagai presiden AS, bila dicermati sudah dapat kita duga sebelumnya. Memang jasadnya adalah “kulit berwarna” namun otak dan perilakunya sudah dikendalikan agama Yahudi. Bukankah di negeri inipun banyak berkeliaran “yahudi-yahudi berwajah melayu” dan ber-KTP Islam?!! Seperti JIL, Ahmadiyah, Kerajaan Tuhan, sebagian elit penguasa, pengusaha, tokoh agama, cendekia dan intelektual, serta konco-konconya.

Bukankah Allah telah memberitahukan secara terang-terangan bahwa mereka (Yahudi) adalah qoum yang diberi kelebihan pemikiran namun mereka gunakan untuk menghalangi manusia dari jalan Allah, sehingga mereka telah dikutukNya melalui lidah Nabi Daud dan Isa alahissalam. Jika kita ummat Islam hanya mengandalkan kekuatan pemikiran/rasionalitas bukan kekuatan wahyu, bahkan menggunakan sistem mereka seperti contoh System Politik, maka kita akan kalah sebelum berperang dengan mereka. Karena mau tidak mau, suka atau tidak suka mereka bukanlah lawan yang enteng dan sembarangan, namun yang kita hadapi adalah agen-agennya iblis lakanatullah, para musuh Allah dan Rosul. 

Jangankan kita yang notabene sebagian masih awwam, sejarah membuktikan bahwa qoum Yahudi telah berupaya menantang dan memusuhi Allah, Malaikat, dan para Rosul mereka. Masihkah kita punya alasan untuk tidak mau rujuk dan menundukan “wajah”, hati, dan fikiran kita kepada tuntunan Allah dan rosulNya semata. Mampukah kita “memboikot” system hidup dari golongan kafir dan musyrik bukan hanya memboikot produk makanan mereka demi menunjukkan solidaritas sesama muslim?

Ada beberapa indikasi yang kami catat tentang adanya perubahan strategi Yahudi dalam menjalankan ambisi mereka untuk menguasai asset dunia dan menjajah bangsa diluar mereka. Dahulu pada masa Nabi Musa, ada seorang munafiq bernama Abdulah bin Luhay sebagai actor dibelakang layar yang mengorbitkan Samiri untuk menyesatkan Bani Israil.

Pada masa mutakhir sekarang mereka mensponsori berdirinya PBB/UNO sebagai tameng/benteng pertahanan mereka. Namun dengan licik menunjuk orang-orang diluar bangsa mereka namun berotak yahudi untuk diorbitkan bagi kepentingan mereka. Contoh kasus, yaitu para Sekjen ditunjuk dari bangsa timur dan afrika, Ketua Badan Atom Internasional, pemimpin di sebagian negeri Islam, dan Presiden Amerika Serikat saat ini. Cara ini cukup efektif untuk mengelabuhi musuh mereka, sehingga tidak terasa bahwa secara fisik kita telah merasa merdeka namun hakikatnya masih terjajah secara mental dan spiritual. Bahkan penjajahan ini lebih sadis dari masa perjuangan fisik dahulu dimana kita dapat melawan penjajah secara langsung, namun kini kita dihadapkan kepada sebagian “saudara” kita sendiri. Dikekang dengan segala aturan HAM dan ancaman penjara. Sehingga sebagian ummat Islam merasa ngeri menunjukkan jati diri mereka yang mulia.

Inilah cara mereka dalam memperluas pengaruh dan penjajahan mereka, sebagai bukti “kecerdasan” yang sulit kita diatasi bila mengandalkan kemampuan intelektual. Iblis hanya takut kepada Allah, maka tentunya system dari Iblis hanya bisa diatasi dengan system dari Allah, yaitu alqur-an dan sunah rosulNya yang shahih. Tidak ada alternative jalan lain. Memang ada istilah : banyak jalan menuju Roma, namun yang jelas hanya satu jalan menuju janji kemenangan dari Allah: “Dan sesungguhnya alqur-an ini adalah jalan yang lurus, maka ikutilah ia, dan jangan kamu ikuti jalan-jalan lain yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalanNya, demikian diwasiatkan kepada kamu mudah-mudahan kamu bertaqwa”(Qs.6:153).

Maka sudah selayaknya saudaraku muslim untuk berhati-hati dan saling mengingatkan dalam kebenaran, agar termasuk kita dalam golongan yang beruntung, insyaAllah.