MUDZAKARAH ULAMA

ومن الناس والدّواب والانعم مختلفٌ الونه كذلك انما يخشى الله من عباده العلماء انّ الله عزيزٌ غفورٌ ـ

Selasa, 26 Februari 2008

Khilafah Nubuwah

A. Khilafah Periode Pertama
Mungkin ada diantara kita pernah membaca atau mempelajari sejarah Bani Israil dimana mereka telah ditetapkan dan dilebihkan Allah pada tempo dulu untuk memimpin manusia melalui tak kurang 100.000 para Nabi, Rasul, dan raja-raja atau khalifah dari bangsanya yang berjaya pada masanya. Memang semua kemajuan peradaban manusia -dengan parameter material dan spiritual- selalu diawali dengan kepemimpinan para Utusan Allah (Nabi dan Rasul).

Itulah kenyataan sejarah yang bukan rekayasa manusia melalui perencanaannya namun taqdir yang tak bisa ditolak dan merupakan ketetapan Allah di Lauhin Mahfudz.

Dimulai dari Nabi Yaqub as., yang merupakan bapaknya bani Israil. Ia memiliki banyak istri dan anak, diantara anaknya yang terkenal adalah dua saudara kandung Yusuf as., dan Bunyamin. Kisah penuh hikmah, heroik, dan mengharukan dari para nabi, rasul dan khalifahNya seperti Yusuf, Musa, Harun, Thalut, Dawud, dan Sulaiman banyak diceritakan Allah dalam Kitab-kitabNya dan dijelaskan melalui hadits Rasulullah Muhammad SAW.
Namun masa 'keemasan' Bani Yaqub ini pada saatnya ditetapkanNya untuk berakhir dengan ditandai turunnya Rasulullah Isa as., yang diterangkan Allah dalam surah az Zukhruf : 61,
"Wainnahu lailmu-saah" (Dan sesungguhnya pada -penurunan- Isa terdapat pengetahuan tentang assa-ah).
Dalam kaidah ilmu tafsir lafadz "hu" ini adalah dhomir ghaib atau kata ganti benda yang menunjuk kepada Isa as. Sedangkan lafadz "assa-ah" kedudukannya adalah "musyitarak fih" (kata yang memiliki banyak arti sesuai konteks dalam kalimat/ayat). Maka pengertian "assa-ah" di sini artinya "batas waktu atau tamatnya" kepemimpinan bani Israil untuk selanjutnya diganti oleh Bani Ismail yang menurunkan antara lain Nabi Muhammad SAW.
Nabi Isa as., bukanlah keturunan Bani Israil walaupun ibunya berasal dari bangsa ini, namun penciptaaannya diterangkan Allah seperti penciptaan Adam as., tanpa bapak. Nabi Adam sebagai khalifah (pengganti/pembatas) dari masyarakat Jin yang telah ditugaskan terdahulu, namun gagal dalam ujian dengan misi iblis (Qs.2 :30-31), sehingga terjadi peperangan besar antara mereka. Sedang Rasulullah Isa sebagai pembatas bagi Bani Israil.
Kabar yang dibawa oleh Isa as., tentang berakhirnya "Haikal Sulaiman" mendapat tentangan keras dari sebagian Bani Israil yang terlanjur terkena penyakit takkabur. Sehingga mereka berupaya untuk membunuh / menyalib Nabi Isa as., namun Allah menyelamatkan Isa dengan diwafatkan dan diangkat ruhnya dan mengganti dengan Yudas Eskariot seorang muridnya yang munafiq yang menjadi sasaran penyaliban.
Karena kepanikan dan kesombongan inilah, bani Israil yang berfaham Yahudi memunculkan munculnya organisasi Freemasonry yang bermaksud menghancurkan semua ajaran Agama di dunia dan merusak sendi-sendi kemanusian dengan tabir gerakan sosial, kesehatan, pendidikan, ekonomi, emansipasi, sekularisme, liberalisme, atheisme, komunisme, dan seterusnya.
Dapat disimpulkan, bahwa dengan adanya sinyal dari Allah ini menandakan berakhirnya Khilafatul Muslimin Periode Pertama.
B. Khilafah Periode Kedua
Mengapa kami katakan bahwa sejarah di atas adalah Khilafathul Muslimin? Mari kita simak Qs. 22 : 78, berbunyi :
".....millah bapakmu Ibrahim, Dia yang menamaimu muslim sejak dahulu dan sampai sekarang.."
Namun secara resmi Dinul Islam dan Muslim (ism fail yang artinya pemeran Islam) baru disebut Allah sejak diturunkannya Rasulullah Muhammad SAW.
Nabi Ibrahim, Musa, Sulaiman, Isa bukanlah beragama Yahudi tapi mereka muslim.
Periode Kedua ditandai dengan ditusnya Rasulullah Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir sebagai penutup dan penyempurna seluruh risalah yang dibawa oleh "saudara-saudaranya" terdahulu (Qs. 33 :40).
Ia keturunan Ibrahim (bapak para Nabi) melalui jalur Nabi Ismail yang beribukan perempuan arab, Hajjar. Sedang Bani Israil keturunan Ibrahim dari istrinya yang lain seorang bangsawan Palestina bernama Sarah.