MUDZAKARAH ULAMA

ومن الناس والدّواب والانعم مختلفٌ الونه كذلك انما يخشى الله من عباده العلماء انّ الله عزيزٌ غفورٌ ـ

Sabtu, 24 Februari 2024

Upaya Menggapai Rahmat Allah Ta’ala

 

قُل لِّمَن مَّا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ قُل لِّلَّهِۚ كَتَبَ عَلَىٰ نَفۡسِهِ ٱلرَّحۡمَةَۚ لَيَجۡمَعَنَّكُمۡ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ لَا رَيۡبَ فِيهِۚ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ  ١٢

Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi". Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang merugikan dirinya mereka ialah yang tidak beriman (Qs.6:12)

Ta’rif :

Makna dari ayat di atas tentu sangatlah luas, namun di antara gambaran umumnya meliputi perintah tegas bagi hamba – hamba Allah SWT agar tidak menjadi golongan yang merugi dengan berlomba – lomba  menggapai kebahagian dan keberuntungan di dunia dan akhirat.

Allah SWT memperkenalkan sifat Rahmat-Nya berupa kasih sayang bagi seluruh makhluq-Nya. Namun bagi hamba – hamba-Nya yang menepati kaidah bersyukur, maka akan mendapatkan suatu nikmat yang khusus dan sangat luas tak terkira. Sebagaimana diterangakan oleh Rasulullah saw :

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال رسول الله عليه الصّلاة والسّلام: إن لله مائة رحمة، واحدة بين الجن والإنس والبهائم والهوام، فبها يتعاطفون، وبها يتراحمون، وبها يتعاطف الوحوش على أولادها، وأخَّر تسعاً وتسعين رحمة يرحم بها عباده يوم القيامة

“Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat. Salah satu di antaranya diturunkannya kepada kaum jin, manusia, hewan, dan tetumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling berbelas kasih dan menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah mengakhirkan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya pada hari kiamat.”(Muttafaq ‘alaih, dalam Shahih Bukhari no 6104 dan Shahih Muslim no 2725, lafal hadits ini dari Abu Hurairah ra)

Maka dengan mensyukuri nikmat yang Dia turunkan di dunia maka insyaAllah kita akan mendapat 99 rahmat yang Allah akhirkan bagi penghuni Jannah.

Pembahasan :

Secara ringkas ada tiga upaya yang mesti diupayakan dalam menggapai rahmat Allah SWT :

1.   Rahmat dalam Kalamullah (Qs.7 : 204)

     Dituntut bagi tiap pribadi mukmin agar senantiasa melazimkan diri menghadiri Majelis Ilmu yang mengkaji Al-Quran dengan sungguh – sungguh menyimak dan menghadirkan hati.

2.   Rahmat dalam berinteraksi kepada manusia yang memiliki tahapan : dalam rumah tangga (Qs.30:21); hubungan sesama muslim (Qs.42:23); dan interaksi positif kepada semua manusia (Qs.49:13) dalam bentuk istilah symbiosis mutualism dan symbiosis mutual serves.

3.   Kewajiban mengagungkan Rahmat Allah (Qs.22:78)

Yaitu suatu tugas khusus (وَجَٰهِدُواْ فِي ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦ)   bagi manusia – manusia pilihan                             (هُوَ ٱجۡتَبَىٰكُم) berupa kesungguhan membangun umat (Qs.23:12-19), yang meliputi 3 pekerjaan pokok: Tegaknya nilai – nilai manusia dan kemanusian, Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Keharmonisan atau Keseimbangan semesta alam.

     Untuk maksud inilah kita dituntut kesemangatan sempurna dalam langkah – langkah Islam tanpa mengenal absen (Qs.9:44) yang diawali dengan penegakkan sholat, mendatangkan zakat, dan lahir bathin berpegang teguh pada pengharapan kepada Allah subhanahu wa ta’ala semata – mata.                           

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda