Upaya Menggapai Rahmat Allah Ta’ala
قُل لِّمَن مَّا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ
قُل لِّلَّهِۚ كَتَبَ عَلَىٰ نَفۡسِهِ ٱلرَّحۡمَةَۚ لَيَجۡمَعَنَّكُمۡ إِلَىٰ
يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ لَا رَيۡبَ فِيهِۚ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ فَهُمۡ
لَا يُؤۡمِنُونَ ١٢
Katakanlah:
"Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi". Katakanlah:
"Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang.
Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan
padanya. Orang-orang yang merugikan dirinya mereka ialah yang tidak beriman
(Qs.6:12)
Ta’rif
:
Makna
dari ayat di atas
tentu sangatlah luas, namun di antara
gambaran umumnya meliputi perintah tegas bagi hamba – hamba Allah SWT agar
tidak menjadi golongan yang merugi dengan berlomba – lomba menggapai kebahagian dan keberuntungan di
dunia dan akhirat.
Allah
SWT memperkenalkan sifat Rahmat-Nya
berupa kasih sayang bagi seluruh makhluq-Nya. Namun bagi hamba – hamba-Nya yang menepati kaidah
bersyukur, maka akan mendapatkan suatu nikmat yang khusus dan sangat luas tak
terkira. Sebagaimana diterangakan oleh Rasulullah saw :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال رسول الله عليه الصّلاة
والسّلام: إن لله مائة رحمة، واحدة بين الجن والإنس والبهائم والهوام، فبها
يتعاطفون، وبها يتراحمون، وبها يتعاطف الوحوش على أولادها، وأخَّر تسعاً وتسعين
رحمة يرحم بها عباده يوم القيامة
“Sesungguhnya
Allah memiliki 100 rahmat. Salah satu di antaranya diturunkannya kepada kaum
jin, manusia, hewan, dan tetumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling
berbelas kasih dan menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya.
Dan Allah mengakhirkan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya pada
hari kiamat.”(Muttafaq ‘alaih, dalam
Shahih Bukhari no 6104 dan Shahih Muslim no 2725, lafal hadits ini dari Abu
Hurairah ra)
Maka
dengan mensyukuri nikmat yang Dia turunkan di dunia maka insyaAllah kita akan
mendapat 99 rahmat yang Allah akhirkan bagi penghuni Jannah.
Pembahasan
:
Secara
ringkas ada tiga upaya yang mesti diupayakan dalam menggapai rahmat Allah SWT :
1. Rahmat dalam Kalamullah (Qs.7 : 204)
Dituntut bagi tiap pribadi mukmin agar
senantiasa melazimkan diri menghadiri Majelis Ilmu yang mengkaji Al-Quran dengan sungguh – sungguh
menyimak dan menghadirkan hati.
2.
Rahmat
dalam berinteraksi kepada manusia yang memiliki tahapan : dalam rumah tangga
(Qs.30:21); hubungan sesama muslim (Qs.42:23); dan interaksi positif kepada
semua manusia (Qs.49:13) dalam bentuk istilah symbiosis mutualism dan symbiosis
mutual serves.
3.
Kewajiban
mengagungkan Rahmat Allah (Qs.22:78)
Yaitu suatu tugas
khusus (وَجَٰهِدُواْ فِي ٱللَّهِ حَقَّ
جِهَادِهِۦ) bagi manusia – manusia pilihan (هُوَ
ٱجۡتَبَىٰكُم) berupa kesungguhan membangun umat
(Qs.23:12-19), yang meliputi 3 pekerjaan pokok: Tegaknya nilai – nilai manusia
dan kemanusian, Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Keharmonisan atau
Keseimbangan semesta alam.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda