MUDZAKARAH ULAMA

ومن الناس والدّواب والانعم مختلفٌ الونه كذلك انما يخشى الله من عباده العلماء انّ الله عزيزٌ غفورٌ ـ

Minggu, 25 Mei 2008

Tatap Muka DP3MU Bersama Hasyim Muzadi

Senin, 19 Mei lalu anggota DP3MU, yang dipimpin Ustadz Muhammad Bardan Kindarto bersilaturahim kepada KH. Hasyim Muzadi –tokoh Islam yang juga Ketua Nahdlatul 'Ulama. Diterima di ruang kerjanya, kantor Pusat PBNU di Jalan Pemuda, Jakarta Pusat sekitar pukul 13.30 sampai 25 menit kemudian berlangsung singkat namun cukup positif dan hangat, karena beliau saat itu cukup padat jadwalnya. Antara lain akan menerima beberapa tamu dari Kedutaan Aljazair.

"Apa yang bisa saya bantu?" ucap beliau bersahaja, ketika menyambut kedatangan anggota DP3MU. Kemudian coba dijelaskan oleh Ustadz Arbani selaku Ketua Panitia Mudzakarah 'Ulama Serumpun Melayu 2010 maksud dan tujuan serta landasan Program Mudzakarah 'Ulama. Pembicaraan terus mengalir tentang persamaan persepsi bahwa tegaknya hukum Allah adalah hak mutlaq dariNya dan kita hanya menyongsong janji tersebut. Lalu diantara beberapa hal yang disampaikan KH.Hasyim Muzadi yang juga sudah sering berkunjung ke berbagai negeri adalah keprihatinannya terhadap berbagai konflik internal dalam tubuh ummat Islam.

Dijelaskan beliau bahwa adanya kontradiksi antara ajaran al Qur-an dengan pengamalannya oleh sebagian besar Ummat Islam. Ketika para khotib menyerukan "Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali Allah, jangan berpecah belah di dalamnya" (Qs. 3:103)! Namun pada kenyataannya ummat Islam saat ini alih-alih bersatu, justru berpecah-belah antara saudara sendiri. Sedang disisi lain ummat Islam terus ditekan dan diintimidasi oleh orang-orang kafir.

Satu contoh nyata, ucap beliau adalah konflik antara dua kelompok pejuang Islam di Palestina. Disaat bangsa Palestina sedang dikurung dan dijepit oleh Zionis Israel dengan tembok kelilingnya, malah sesama mereka masih saling bersengketa.

Terhadap kenyataan ini, DP3MU mencoba mengajukan pertanyaan kepada beliau tentang solusinya. Namun secara jujur dan rendah hati beliau menyatakan belum menemukan masukan kepada DP3MU. Walaupun dinyatakannya juga bahwa setiap dua tahun sekali PBNU secara rutin mengadakan pertemuan 'ulama sedunia.

Kemudian tentang maksud utama kunjungan DP3MU, yaitu membangun kebersamaan para 'Ulama dalam upaya memecahkan berbagai problema ummat Islam sedunia, KH Hasyim Muzadi menyatakan dukungannya secara moril. Dengan pernyataan beliau ini tentunya menambah kesemangatan DP3MU untuk terus memprogram ummat melalui Mudzakarah 'Ulama.

Sebagai tambahan informasi, bahwa ummat muslim di Rumpun Melayu selayaknya merasa terpanggil terhadap harapan saudara-saudara muslim kita di berbagai belahan dunia. Mereka sangat mengharapkan Kebangkitan Islam dimulai di sini, dimana sebagai negeri dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Harapan ini dapat kita simak antara lain dari hasil Musyawarah Rabithah 'Alam Islami tahun 1974-dimana saat itu seorang 'Ulama negeri ini, Muhammad Natsir juga menjadi salah satu pimpinannya- antara lain mengharapkan Kebangkitan ini muncul dari rumpun bangsa ini.

Kemudian saat ini bukti lainnya dapat kita lihat bahwa Organisasi Islam seperti Nahdlatul 'Ulama sering dijadikan fasilitator untuk menjembatani proses islah antara kelompok pejuang Islam yang bertikai seperti dari Iraq. Maka dengan kenyataan ini mudah-mudahan Allah akan menuntun dan meredhoi langkah-langkah Ummat Islam yang merindukan menyatunya para 'ulama dan ummat serta tegaknya Hukum Allah yang menjamin keselamatan bagi hamba-hambaNya.