MUDZAKARAH ULAMA

ومن الناس والدّواب والانعم مختلفٌ الونه كذلك انما يخشى الله من عباده العلماء انّ الله عزيزٌ غفورٌ ـ

Sabtu, 29 Maret 2008

Memahami Kedudukan Rasulullah Muhammad

Berikut ini kami sampaikan sedikit cuplikan tausiyah yang disampaikan Ketua DPMU tentang keberadaan Rasulullah Muhammad bagi seluruh manusia. Serta bagaimana sikap seorang muslim dalam upaya berittiba kepadanya. Mudah-mudahan bermanfaat.

Kedudukan Rasulullah Muhammad Taurat dan Injil

  1. Dalam Kitab Ulangan pasal 18-20 dinyatakan bahwa akan diutus seorang nabi yang akan membawa kitab dan ajaran yang sempurna dan akan membawa kejayaan.
  2. Kemudian dalam pasal 34 ayat 10, Kitab Ulangan, dinyatakan pula bahwa Nabi yang akan diutus seperti Musa as., tapi bukan keturunan Musa a.s. Artinya seorang Nabi yang bukan keturunan Bani Yaqub seperti Musa namun dari saudaranya Yaqub yaitu Nabi Ismail a.s.
  3. Dalam Injil Yahya pasal 16 ayat 7, Nabi Isa / Yesus menyatakan bahwa :”aku akan segera meninggalkan kalian, karena jika tidak maka tidak akan diutus si Penolong Terpuji. Adapun yang dimaksud Penolong Terpuji apabila dilihat dalam Kitab Injil dari berbagai bahasa dunia ada beberapa versi, antara lain : Paraclitus (Greece / Yunani) ; Trouster (Netherlands) ; Comforter (English), Mouhammana (Ibrani), Muhammad (Arab).
  4. Dalam Injil Barnabas Pasal 96 ayat 4-5, dinyatakan : “Wahai Yesus bicaralah kepadaku, apakah engkau adalah mesias yang dijanjikan itu?. Yesus menjawab : “Bukan, tetapi mesias yang dijanjikan telah ada sebelum aku tapi diutus setelah aku”.
  5. Dalam pasal 96, ayat 7, Injil Barnabas ditambahkan : “sungguh aku akan difitnah dua kali sebagai Allah dan anak Allah”.
Demikianlah bebera nubuwat didalam Kitab terdahulu tentang pengabaran Rasul terakhir penyempurna risalah seluruh Rasulullah. Walaupun Taurat dan Injil sudah dikotori dengan lumpur nafsu dan logika akibat campur tangan manusia tak bertanggung jawab, namun masih ada beberapa mutiara haditsnya yang luput dari hal tersebut. Sikap kita selaku muslim tentunya sesuai dengan pesan Rasulullah Muhammad di dalam haditsnya bahwa terhadap isi Taurat dan Injil yaitu jangan disalahkan semuanya dan jangan pula dibenarkan semuanya.

Beberapa ayat Alqur-an tentang Rasulullah Muhammad

  1. Lafadz ‘Ahmad’ adalah bentuk ism tafdil, artinya ‘paling terpuji’. Lihat Qs. Asshaff, 61:6, “Dan ingatlah ketika Isa bin Maryam berkata : Wahai Bani Israil, sungguh aku adalah utusan untuk kalian, membenarkan kitab terdahulu dan mnerangkan kabar gmbira tentang akan ditusnya seorang rasul setelah aku yang bernama Ahmad”.
  2. Lafadz ‘Muhammad’ adalah bentuk ism fail yang maknanya adalah ‘orang yang memerankan sifat terpuji’, dinyatakan dalam banyak ayat, antara lain Qs. Ali Imran, 3:144, “Dan Muhammad itu tidak lain adalah seorang rasul, sungguh telah diutus sebelum mereka rasul…”
(Disampaikan Ketua DMPU dalam acara sambung rasa Sabtu malam, 29 Maret 2008)