MUDZAKARAH ULAMA

ومن الناس والدّواب والانعم مختلفٌ الونه كذلك انما يخشى الله من عباده العلماء انّ الله عزيزٌ غفورٌ ـ

Kamis, 19 Maret 2009

Beberapa Faktor Kekalahan Muslim

Syaikh Ahmad Hariadi *)




Dua hari menjelang pleno ke IV DP3MU, tamu undangan mulai berdatangan. Diantaranya Ustad Ahmad Hariadi dari Jawa Barat. Maka ba’da sholat subuh esok harinya, Jum-at 16 Rabiul Ula 1430 H beliau di daulat untuk mengisi Kuliah Subuh di Masjid al Muqoffa di Komplek AKUIS, yang biasanya diisi oleh Ustad Muhammad Bardan Kindarto. Dalam kesempatan itu beliau memberikan uraian tafsir al-quran surah al Maidah ayat 105.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ


“ Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; Tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk, hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, Maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”


Allah berjanji kepada hambaNya yang beriman bahwa sedikitpun orang-orang sesat (kafir) tidak dapat mengalahkan mukmin. Diatmbahkan lagi dalam Surah Ali Imran 139:


وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الأعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ


“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”

Sejarah membuktikan pada masa Rosulullah dan Khulafaurrasyidin hidup ada dua kekuatan Negara adidaya, yaitu Roma dan Persia. Namun keduanya tidak dapat mendatangkan kemudharatan bagi ummat mukmin. Justru keduanya akhirnya mau tunduk menerima Dinul Islam. Semuanya dikarenakan mereka generasi yang memenuhi criteria mukmin sebenarnya. Yaitu benar aqidah, akhlaq, ilmu, pola fikir, dan ‘amal (karya). Dengan persyaratan ini maka Allah mengangkat derajat mereka atas orang kafir.

Mencermati kondisi mutakhir sekarang, seharusnya ummat muslim harus banyak intropeksi ke dalam. Mengapa kita selalu kalah saat ini? Apakah janji dalam al Qur-an yang salah atau jangan-jangan dalam tubuh muslim sendiri ada sesuatu yang salah? Jika memang benar seharusnya mukmin dapat mengatasi dan memperoleh kejayaan. Berarti kita belum memenuhi criteria sunnah.

Diantara factor penyebabnya selain yang disebutkan dimuka, ada beberapa hal yang melemahkan muslim sendiri. Antara lain beredar luasnya hadits-hadits palsu yang diamalkan ummat sebagian besar muslim. Diantaranya ummat muslim hanya diperintahkan mempelajari ilmu alqur-an, hadits, dan faraid dengan menyepelekan pengetahuaan ‘alam dan teknologi. Sedangkan Allah mengangkat derajat muslim dengan iman, ilmu, dan ‘amal.

Kedua tidak memahami makna taqwa. Taqwa hanya dibatasi artinya sebagai takut. Namun setelah diteliti kembali taqwa bermakna “kesadaran diri” untuk mentha’ati hokum Allah. Sehingga taqwa ini menjadi sebab munculnya perilaku menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah.


*)Peserta Musyawarah Pleno IV DP3MU

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda